Toponimi daerah Jawa Barat (6)

Kali ini lanjutan penamaan unsur pemukiman di daerah Jawa Barat, masih berasal dari buku Van Gent yang diterjemahkan oleh guru Kami, Bapak Klaas J. Villanueva.

Selain berkaitan dengan nama sungai, nama pemukiman di Jawa Barat berasal dari jenis tumbuhan, antara lain yang tercatat adalah:
Dari jenis pohon-pohon liar
– Muncang (sejenis kemiri),
– Caringin (waringin),
– Sinagar dan gebang (jenis pohon palem),
– Angsana dan teureup (berkaret),
– Kiara, kolelet dan hampelas (jenis ficus; ficussoorten),
– Kareumbi dan koeray (dengan kayu lembek),
– Dahu (dengan buah masam),
– Secang (pohon kayu cat),
– Nagasari (akasia) dan lebihkruang dikenal seperti garut (yaitu sejenis akasia, yang sebagai contoh ditemukan juga di ibukota yang bernama sama dari wilayah),
– Medang (nama Sumedang menurut beberapa orang berarti tidak lain daripada pohon medang yang besar),
– Leles, dan lainnya.

Juga ada beberapa dari nama-nama pohon-pohon hutan, misalnya: nangsi, gintung, bunut, karoja, putri (Banyak orang cenderung untuk memberi pada sebutan putri arti seorang anak perempuan raja; kecuali untuk beberapa kasus, semua penamaan dengan putri, yang umumnya menyangkut gunung, terkait dengan ditemukannya pohon putri (cemara) disana).

Published by agustan

Scopus Author ID: 22956983500 dan orcid.org/0000-0002-5419-1362.

5 thoughts on “Toponimi daerah Jawa Barat (6)

  1. Maaf agak OOT. Saya penasaran dengan asal kata “jagung”. Apa betul dugaan saya, bahwa asalnya dari “jawagung” > “jawa agung”. Jagung baru dikenal orang Nusantara setelah orang Spanyol/Portugis membawanya dari Amerika Latin pada abad ke-16/ke-17.

    Saya juga tertarik kenapa lombok sekarang disebut orang “cabai” (di jawa, cabe adalah semacam lada), sementara orang Minang menyebutnya “lado”?

    Bisa memberi ulasan etimologinya Bung?

  2. Terima kasih banyak atas informasinya Bung Saut…menarik sekali jika kita bisa memahami toponimi daerah Pakpak…

  3. salam kang Agustan.
    lama gung tidak menengok toponimi Jawa Barat. namun ternyata belum ada lanjutannya. oh ia, kapan pak Klass selesai menerjemahkannya, apa bukunya sudah terbit, kalau pun sudah atau belum, gung minta infonya.oia Kang, boleh gung minta alamat email-nya.
    hatur nuhun.

Leave a reply to gungsoekaboemi Cancel reply