Gempa ini berpotensi membangkitkan tsunami (terjadi di laut, patahan naik, gempa dangkal-hanya sekitar kedalaman 24 km, dengan kekuatan lebih dari delapan) dan berdasarkan data batimetri ETOPO-1, distribusi slip dari Dr. Gavin Hayes (USGS) dan model deformasi dari Okada, tsunami dapat dimodelkan dengan program MIRONE dari Prof. J Luis.
Hasil pemodelan memperlihatkan gelombang tsunami memasuki wilayah Indonesia bagian utara-timur setelah detik ke 22800 atau setelah 6 jam. Jika asumsi jarak lokasi gempa ke wilayah Indonesia sekitar 4500 km, maka kecepatan cepat rambat gelombang tsunami sekitar 750 km/jam. Juga terlihat minimal ada 3 kali sapuan gelombang yang akan masuk.
One thought on “Tsunami Sanriku”