Pontianak

Saya menulis ini karena kemarin belahan jiwa saya telah sampai di Royal Observatory di Inggris, tempat yang membagi dua bumi secara virtual, belahan bumi barat dan timur. Sebelumnya, Kami sempat mengikuti festival kulminasi matahari (21 Maret) di Tugu Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat. Khatulistiwa juga secara virtual membagi 2 bumi menjadi belahan bumi utara dan selatan. Lagian kangen juga sama Pontianak…
Berdasarkan dari situs Pemda Pontianak (http://pemkot.pontianak.go.id/sejarah.html), disebutkan bahwa Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie (lahir 1742 H) yang membuka pertama Kota Pontianak, pada hari Rabu tanggal 23 Oktober 1771 bertepatan dengan tanggal 14 Radjab 1185 H. Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri adalah putera seorang ulama terkenal di Kalimantan Barat yang bernama Habib Husain. Habib Husain ini berasal dari Negeri Hadralmaut-Yaman Selatan. Berdasarkan silsilahnya, Habib Husain ini merupakan keturunan Nabi Muhammad dari Imam Ali, bisa dicek di http://www.4dw.net/royalark/Indonesia/pontian2.htm.

Pontianak arti sebenarnya adalah ‘kuntilanak’ (bahasa Melayu) satu dari berbagai jenis ‘hantu’ yang dikenal oleh bangsa Melayu. Saya mendengarkan kisah ini sewaktu berkunjung pertama kali ke Pontianak untuk mencari lokasi sebenarnya garis khatulistiwa dan posisi sebenarnya Tugu Khatulistiwa. Dikisahkan, Sultan Syarif Al-Qadrie dalam perjalanan untuk mencari daerah baru yang akan dijadikan kerajaan sampai di wilayah utara Pontianak yang kemudian dikenal sebagai kawasan Batulayang. Ketika sampai di wilayah Batulayang inilah, rombongan Syarif Abdurrahman Al-Qadri yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal tiba-tiba mendapat gangguan dari makhluk halus sejenis hantu kuntilanak ditandai dengan suara ketawa cekikian yang khas kuntilanak. Berdasarkan petunjuk yang didapat, Syarif Abdurrahman Al-Qadri kemudian memerintahkan kepada rombongannya untuk bermalam di tempat itu, karena daerah yang akan dituju sudah semakin dekat. Berdasarkan petunjuk yang didapat juga, Syarif Abdurrahman memerintahkan kepada rombongannya untuk menembakkan meriam, yang selain untuk mengusir gangguan hantu kuntilanak, juga untuk menjadikan penanda jatuhnya peluru meriam itu sebagai tempat yang akan mereka bangun sebagai wilayah kesultanan.

Saat ini Pemerintah Kota Pontianak mencoba meningkatkan angka kunjungan wisata melalui atraksi yang menarik, di antaranya adalah Festival Kulminasi Matahari tiap tanggal 21 Maret di mana benda tegak akan hilang bayangan; Acara tembakan meriam (festival meriam bambu) dari tepi Sungai Kapuas saat 17 agustus dan malam lebaran (untuk menghayati peristiwa penembakan kuntilanak); meningkatkan daya saing Aloivera (lidah buaya) sebagai produk unggulan; peternakan ikan Arowana; dan wisata di Sungai Kapuas sendiri. Selain itu Pontianak juga mencoba membuktikan ‘efek Coriolis’, apakah benar arah putaran air di belahan utara bumi berbeda dengan belahan selatan. Jika penasaran dengan efek ini, silahkan coba googling atau lewat Mbah Wiki…

Berwisata ke Pontianak selalu menyenangkan karena sangat dinamis dan makanan yang lezat…tapi siap-siap kepanasan dan terik…Gambar yang ada di halaman ini adalah Tugu Khatulistiwa. Tugu ini sendiri mempunyai sejarah yang panjang dan sebaiknya dijadikan salah satu tonggak Geodesi di Indonesia. Menentukan lintang 0 derajat dengan alat sederhana dan metode pengamatan matahari saat itu tentu sangat menantang…Sewaktu Kami mengukur ulang, melesetnya hanya 3 detik…sungguh sangat presisi saat itu.

Setiap saat ingin selalu kembali ke Pontianak, apalagi Kami sekeluarga sudah minum air Sungai Kapuas yang menurut mitos setempat ‘bahwa barang siapa yang sudah minum air Sungai Kapuas, Insya Allah pasti kembali lagi ke Pontianak’…Liburan lagi yukkkssss

Published by agustan

Scopus Author ID: 22956983500 dan orcid.org/0000-0002-5419-1362.

8 thoughts on “Pontianak

  1. Ennyak euy…Kepala Boscha beserta beberapa anggota datang sambil bawa beberapa teropong matahari…alus pisan euy

  2. wah..
    ini yang buat orang pontianak kan.
    aku jdi senang klo salah satu profil dari icon pontianak di jabarkan disini,gak hanya di beritakan.
    silahkan datang kekota kami.
    jangn lupa tapi,karena acara ni hanya diselenggarakan pada saat tertentu.
    key…

  3. saye,kangen ma kote pontianak…, ndak ade lawanlha me kote@ laen yang dah pernah saye kunjungi..,
    Ayo, kite semue anak@ Ponti Bangun , n Majukan Pontianak sbg kote yang bersih, Bagos

  4. Betul skali mbak Novi,
    harus dimulai dari generasi mudanya dan kesadaran akan kebersihan kota adalah hal yang sangat mendasar…
    semoga mbak Novi bisa menularkan ke sahabat-sahabat lain di Pontianak.
    salam,
    agustan

Leave a reply to coretanpinggir Cancel reply